BERITA

Press Release Cagar Biosfer BTS-Arjuno

Surabaya, 15 Juni 2015

              Indonesia hadir pada sidang International Coordinating Council (ICC) Man and the Biosphere (MAB) UNESCO ke 27 tanggal 8 hingga 13 Juni 2015 di kantor pusat UNESCO di Paris. Kehadiran delegasi Indonesia dalam sidang kali ini sangat khusus dan berbeda dari kehadiran sebelumnya karena menyaksikan pengumuman pengukuhan dua Cagar Biosfer baru bersamaan dengan pengukuhan 16 Cagar Biosfer lain dari berbagai belahan dunia termasuk Argentina, Bolivia, Ethiopia, Honduras, Iran, Itali, Kazakhstan, Mexico, Myanmar, Afrika Selatan, Spanyol, Spanyol, Portugal, dan Vietnam. Capaian ini merupakan prestasi Indonesia yang dimotori LIPI melalui Kedeputian IPH sebagai Ketua Komite Nasional MAB Program UNESCO Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta pemerintah daerah Provinsi JawaTimur dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar – Sulawesi Selatan.   Kedua Cagar Biosfer baru Indonesia yang dikukuhkan oleh sidang ICC MAB kali ini adalah Cagar Biosfer Bromo Tengger Semeru – Arjuna (Provinsi Jawa Timur) dan Cagar Biosfer Taka Bonerate – Kepulauan Selayar (Provinsi Sulawesi Selatan). Pengusulan cagar biosfer Bromo Tengger Semeru diprakarsai oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dan TN Bromo Tengger Semeru. Sementara itu pengusulan Cagar Biosfer Taka Bonerate-Kepulauan Selayar dimotori oleh Taman Nasional Taka Bonerate dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar. Dengan demikian, kini Indonesia memiliki 10 Cagar Biosfer (Cagar Biosfer Cibodas, CB Komodo,  CB Tanjung Putting, CB Lore Lindu, CB Pulau Siberut, CB Gunung Leuser, CB Giam Siak Kecil - Bukit Batu, CB Wakatobi, CB Bromo- Tengger-Semeru-Arjuno dan CB Taka Bonerate-Kepulauan Selayar) menjadi bagian dari World Network of Biosphere Reserves. Luas area inti (“core area”) dari 10 Cagar Biosfer yang kita miliki luas 3.042.646,62 Ha, dengan luas area penyangga 4.553,397,84 ha, dan luas area transisi 9.346.570.04 ha. Sehingga luas total kawasan Cagar Biosfer yang kita miliki menjadi 16.942,614.98 ha meliputi kawasan daratan, pantai, pesisir dan ekosistem laut yang dapat dipakai sebagai model pembangunan berkelanjutan yang mengharmoniskan kepentingan konservasi sumber daya alam dan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan dilandasi dengan kajian IPTEK yang kokoh dan jejaring kerja cagar biosfer dunia yang kuat.

Penetapan ini mencerminkan kepedulian yang tinggi dari rakyat dan bangsa Indonesia terhadap pentingnya keberlanjutan kehidupan umat

Aspirasi Masyarakat

Berikan Suara Anda