BERITA

Memperingati Hari Jadi Pemprov Jatim ke 74, CDK Sumenenp wilker Pamekasan bersama segenap komponen masyarakat Kab. Pamekasan

Hutan Mangrove atau yang biasa disebut hutan bakau merupakan suatu area sabuk hijau yang melindungi daratan dari bahaya tsunami, abrasi serta infiltrasi air laut ke darat. Selain sebagai habitat bagi berbagai macam satwa dan tanaman, hutan mangrove juga mampu menyerap karbondioksida 10 kali lebih kuat daripada hutan kota. Sungguh mengherankan mengingat betapa besar manfaat mangrove dalam menyelamatkan lingkungan justru manusia banyak yang mengabaikan dan malah melakukan perusakan dengan dalih reklamasi sehingga populasi hutan mangrove semakin tahun semakin berkurang. 

 

Untuk itu dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur yang ke 74 yang akan jatuh pada tanggal 12 Oktober 2019, maka Cabang dinas Kehutanan Wilayah Sumenep Wilayah Kerja Pamekasan berinisiatif melakukan suatu aksi bertajuk “SELAMATKAN HUTAN MANGROVE” yang di isi dengan program pembelajaran serta pengenalan hutan mangrove terhadap masyarakat yang dilanjutkan dengan penanaman  mangrove. Aksi ini di laksanakan pada hari Minggu 06 Oktober 2019 di wilayah binaan KTH Sabuk Hijau Desa Lembung, Kec Galis Kab Pamekasan yang diikuti 155 relawan dari berbagai instansi pemerintah dan organisasi masyarakat antara lain  SMPN 2 Pamekasan, SMK 1 Proppo, BKSDA, KPH Madura, Saka Wana Bhakti, Saka Bhakti Husada Puskesmas Teja, IAIN Pamekasan, Kelompok Peduli Mangrove Madura (KPMM), OISCA, KPA Manpala Naviri, Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) serta Forum Wartawan Pamekasan (FWP). Target bibit yang ditanam sejumlah 1.300 yang terdiri dari 300 bibit mangrove siap tanam yang merupakan bantuan dari KTH Sabuk Hijau dan 1000 propagul bantuan dari OISCA.

 

Melalui kegiatan aksi ini kami ingin kembali mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk mengenal dan  lebih peduli dalam upaya penyelamatan hutan mangrove. Hal ini sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan alam yang semakin lama semakin rusak yang disebabkan oleh semakin rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan," ujar A. Katri Atmodjo Kasi Rehabilitasi Lahan dan Peberdayaan Masyarakat Dinas Kehutanan Pamekasan, Ahad (06/10/19).

LIHAT VIDEO
 

Aspirasi Masyarakat

Berikan Suara Anda