BERITA

Tulungagung , 21 Desember 2015 

 

Dalam rangka meningkatkan effisiensi dan effektifitas penyelenggaraan otonomi daerah, perlu adanya keserasian hubungan antar daerah dengan daerah lainnya, artinya mampu membangun kerjasama antar daerah yang saling menguntungkan demi mencegah ketimpangan antar daerah, khususnya dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat di berbagai sektor. Karena paada hakekatnya pelayanan kepada masyarakat tidak mengenal wilayah adminitrasi pemerintahan, sehingga kerjasama antar daerah sehingga kerjasama antar daerah sangat dibutuhkan di era otonomi daerah ini. Mengingat kawasan Wilis hampir sebagian besar merupakan areal hutan, maka dalam pengembangan kawasan Wilis agar mengedepankan aspek kelestarian lingkungan. Rencana tata ruang dan rencana wilayah ( RT/RW ) pengembangannya sesuai dengan struktur karakteristik sosiologis masyarakat dan keterpaduanpengembangan antar kabupaten, Kabupaten dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat bersinergi dan berkelanjutan. Rapat koordinasi ini menghadirkan narasumber dari Biro Kerjasama SETDA  Provinsi Jawa Timur, BAPPEDA Kabupaten Tulungagung selaku Sekretarian Bersama Selingkar Wilis, DIinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur serta Perum PERHUTANI Divre Jawa Timur sekaligus mengundang peserta dari BAPPEDA, Bagian Hukum, Bagian Pemerintahan,  Dinas Kehutanan Kabupaten dan BAPPEDA Kabupaten yang terlibat dalam 6 kabupaten Selingkar Wilis, yaitu Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk dan Kediri.
 

 

Melalui kegiatan rapat koordinasi kerjasama ini diharapkan dapat dijadikan masukan terhadap agenda Program Pembangunan baik Pemerintahan Kabupaten maupun pemerintahan Provinsi Jawa Timur, karena pada hakekatnya pengembangan kawasan Wilis juga merupakan bagian dari pembangunan Jawa Timur, sehingga diperlukan adanya suatu kerjasama program antar Kabupaten maupun dengan Provinsi Jawa Timur. Sehingga harapan kita semua bahwa lereng Wilis dapat dijadikan salah satu icon pengembangan wisata di Jawa Timur.