
Taman Nasional Baluran
Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung diantaranya termasuk yang langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), tuwuk/tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).
Pada Hm. 80 Batangan – Bekol , terdapat sumur tua yang menjadi legenda masyarakat sekitar. Legenda tersebut menceritakan bahwa kota Banyuwangi, Bali dan Baluran sama-sama menggali sumur. Apabila, sumur di masing-masing kota tersebut lebih dahulu mengeluarkan air dan mengibarkan bendera, berarti kota tersebut akan merupakan sentral keramaian/ kebudayaan.
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi :
Batangan
Melihat peninggalan sejarah/situs berupa goa Jepang, makam putra Maulana Malik Ibrahim, atraksi tarian burung merak pada musim kawin antara bulan Oktober/November dan berkemah.
Fasilitas: pusat informasi dan bumi perkemahan.
Bekol dan Semiang
Pengamatan satwa seperti ayam hutan, merak, rusa, kijang, banteng, kerbau liar, burung.
Fasilitas yang ada : wisma peneliti, wisma tamu, menara pandang.
Bama, Balanan, Bilik
Wisata bahari, memancing, menyelam/snorkeling, dan perkelahian antara rusa jantan pada bulan Juli/Agustus; dan sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting/rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut.
Manting, Air Kacip
Sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun, habitat macan tutul .
Popongan, Sejile, Sirontoh, Kalitopo
Bersampan di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, pengamatan burung migran.
Curah Tangis
Kegiatan panjat tebing setinggi 10-30 meter, dengan kemiringan sampai 85%.
Candi Bang, Labuan Merak, Kramat
Wisata budaya.
Musim kunjungan terbaik :
bulan Maret s/d Agustus setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi :
Banyuwangi-Batangan dengan jarak 35 km, yang dilanjutkan ke Bekol dengan waktu 45 menit (12 km) atau Situbondo-Batangan dengan jarak 60 km menggunakan mobil.