NANDUR MANGROVE (Nanem Tènjang) DAN PENYERAHAN BANTUAN EKONOMI PRODUKTIF BAGI KTH SE-WILAYAH MADURA
Bangkalan, 4 November 2021 – Dalam rangka melakukan upaya restorasi mangrove secara nasional yang ditargetkan seluas 34.000 hektar di tahun 2021, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung program tersebut dengan melakukan penanaman mangrove secara road show di berbagai lokasi di Jawa Timur seperti di Ujungpangkah Gresik pada tanggal 28 Oktober 2021 dan Muncar Banyuwangi pada tanggal 29 Oktober 2021 kemudian dilanjutkan penanaman mangrove di Desa Labuhan Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan yang terletak di utara Pulau Madura pada tanggal 4 November 2021.
Lokasi penanaman yang juga merupakan Ekowisata Mangrove Sepulu, merupakan area wisata, edukasi dan konservasi ekosistem mangrove dan sebagai upaya perlindungan garis pantai dari abrasi. Penanaman mangrove dengan jenis Rhizophora sp. dan Avicennia sp. ditanam sebanyak 1.000 batang yang merupakan kegiatan penanaman simbolis dari total 254.479 batang yang di tanam di wilayah Madura pada tahun 2021.
Pada tahun 2020 telah dilakukan penanaman mangrove di Madura sebanyak 1.237.500 batang dengan total luas area penanaman seluas 375 hektar dengan rincian Penanaman pada Kabupaten Bangkalan seluas 150 ha sebanyak 495.000 batang, Kabupaten Sampang seluas 80 ha sebanyak 264.000 batang, Kabupaten Pamekasan seluas 55 ha sebanyak 181.500 batang dan Kabupaten Sumenep seluas 90 ha sebanyak 297.000 batang.
Pada tahun 2021 penanaman mangrove di Pulau Madura dilaksanakan di Kabupaten Bangkalan dengan luas area penanaman seluas 104,49 hektar dengan bibit sebanyak 254.479 batang. Sehingga luas kawasan yang telah ditanami mangrove di Pulau Madura pada tahun 2020 dan 2021 yaitu seluas 479,94 hektar.
Jumlah total luasan penanaman yang telah dilaksanakan di Jawa Timur pada tahun 2020 yaitu seluas 1.046 hektar dengan jumlah bibit sebanyak 4.203.200 batang yang seluruhnya bersumber dari dana APBN. Jenis mangrove yang ditanam adalah Rhizophora sp., Avicennia sp., dan Sonneratia sp. yang ditanam di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, yaitu:
- Kabupaten Lamongan seluas 30 ha sebanyak 150.000 batang,
- Kabupaten Gresik seluas 286 ha sebanyak 1.375.100 batang,
- Kabupaten Bangkalan seluas 150 ha sebanyak 495.000 batang,
- Kabupaten Sampang seluas 80 ha sebanyak 264.000 batang,
- Kabupaten Pamekasan seluas 55 ha sebanyak 181.500 batang,
- Kabupaten Sumenep seluas 90 ha sebanyak 297.000 batang,
- Kabupaten Pasuruan seluas 67 ha sebanyak 221.000 batang,
- Kabupaten Situbondo seluas 15 ha sebanyak 49.500 batang,
- Kabupaten Banyuwangi seluas 35 ha sebanyak 115.500 batang,
- Kabupaten Luamajang seluas 10 ha sebanyak 33.000 batang,
- Kabupaten Probolinggo seluas 135 ha sebanyak 613.000 batang,
- Kota Surabaya seluas 25 ha sebanyak 60.000 batang,
- Kota Pasuruan seluas 30 ha sebanyak 233.000 batang, dan
- Kota Probolinggo seluas 35 ha sebanyak 115.500.
Sampai dengan tahun 2021 luas penanaman mangrove yang telah dilaksanakan di Jawa Timur yaitu seluas 1.341,62 hektar. Sedangkan untuk rencana penanaman mangrove pada tahun 2022 yaitu seluas 1.380 hektar dengan perincian:
1. Bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) akan dilaksanakan di 4 Kabupaten di Jawa Timur dengan total luas 95 ha, yaitu:
- Kabupaten Probolinggo seluas 65 ha,
- Kabupaten Sidoarjo seluas 10 ha,
- Kabupaten Gresik seluas 10 ha, dan
- Kabupaten Lamongan seluas 10 ha.
2. Bersumber dari dana APBN yaitu seluas 1.285 hektar yang dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung yaitu:
- BPDASHL Solo seluas 35 ha, dan
- BPDASHL Brantas sampean seluas 1.250 ha.
Penanaman Mangrove di Bangkalan juga diikuti oleh Bupati Bangkalan, Bupati Sampang, Bupati Pamekasan, Bupati Sumenep, Ketua dan Wakil Ketua DPRD, Direktur Perum Perhutani, Kepala OPD Provinsi Jawa Timur, Kepala OPD Kabupaten Bangkalan, Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, Kepala BPDASHL Brantas Sampean, Forkopimda Kabuapten Bangkalan, Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Rektor Universitas Islam Madura, Rektor Universitas Wiraraja, Direktur Politeknik Negeri Madura, Ketua PCNU Kabupaten Bangkalan, Ketua Muslimat NU Kabupaten Bangkalan, Private Sector, Raka Raki Jawa Timur, Pimpinan Bank BRI Bangkalan, Pimpinan Bank Jatim Bangkalan, Pimpinan Pegadaian Bangkalan, Pramuka Saka Wanabakti dan Komunitas Peduli Mangrove Madura.
Penyerahan alat ekonomi produktif kepada Kelompok Tani Hutan (KTH)
Bersamaan dengan kegiatan ini, juga dilakukan penyerahan bantuan alat-alat produktif kepada 3 (tiga) Kelompok Tani Hutan binaan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, yaitu:
1. “KTH Sumber Jaya” Desa Ambunten Kecamatan Ambuten Kabupaten Sumenep
2. “KTH Citra Lestari” Desa Larangan Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan
Kedua KTH tersebut mendapatkan bantuan dengan jumlah yang sama untuk pengembangan sarana prasarana usaha ekonomi produktif lebah madu berupa:
- stup madu sebanyak 132 buah,
- ekstraktor madu sebanyak 2 unit,
- alat uji kadar air madu sebanyak 2 unit,
- corong sebanyak 18 buah,
- timbangan besar sebanyak 1 unit,
- pakaian anti sengat lebah sebanyak 5 buah, dan
- motor roda tiga sebanyak 1 unit.
3. ”KTH Sejahtera” Desa Amparaan Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan, mendapatkan bantuan untuk pengembangan usaha ekonomi produktif berupa sarana prasarana pertukangan, yaitu:
- gergaji listrik lengkap sebanyak 2 unit,
- mesin tusuk sate sebanyak 2 unit,
- bor listrik sebanyak 4 unit,
- palu sebanyak 22 unit,
- gerinda listrik sebanyak 8 unit,
- gergaji triplek sebanyak 3 unit,
- gergaji mesin sebanyak 2 unit,
- motor roda tiga sebanyak 1 unit, dan
- tang sebanyak 2 buah.
- gergaji mesin sebanyak 1 unit,
- table saw sebanyak 1 unit,
- bor listrik sebanyak 1 unit,
- mesin profil sebanyak 1 unit,
- mesin router sebanyak 1 unit,
- wood palnner sebanyak 2 unit,
- pahat sebanyak 2 buah, dan
- siku sebanyak sebanyak 2 buah.
- mesin pembelah bambu sebanyak 1 unit,
- mesin pengirat bambu sebanyak 1 unit,
- mesin penyerut bambu sebanyak 1 unit,
- mesin peruncing bambu sebanyak 1unit, dan
- mesin pemotong bambu sebanyak 1 unit.
Pemberian alat bantuan ekonomi produktif kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Pokmas diharapkan mampu memberikan nilai tambah dan pendapatan bagi KTH dan Pokmas utamanya dalam mencapai kemandirian usaha.
Aspirasi Masyarakat
Isikan Aspirasi Anda!
Berikan Suara Anda